Minggu, 09 Oktober 2011

Sejarah Owabong

Owabong pertama kali dikenal oleh masyarakat sekitar bernama Pemandian Bodjongsari. Kolam ini pertama kali dibangun tahun 1946 oleh seorang warga Negara Belanda, dengan nama Pemandian Bodjongsari. Mereka membangun kolam tersebut sebagai sarana rekreasi dan pemandian khusus bagi keluarga dan keturunan orang Belanda, karena mereka senang dengan kejernihan airnya yang dialiri oleh tiga tuk (mata air) yaitu tuk Cipawon, Cikupel, dan tuk Cidandang


Luas awal kolam pemandian Bodjongsari pada waktu dibangun kurang lebih 1 hektar. Dimensi kolam pertama kali adalah panjang kolam 33 m dan lebar 17 m, serta kedalaman kolam 3,5 m (terdalam) dan 75 cm (terdangkal). Konstruksi bangunan kolam Bodjongsari pertama kali dibuat dari batu kali yang ditata rapi, sehingga bentuk kolam terkesan alami dan indah. Kolam pemandian Bodjongsari juga dikenal memiliki keajaiban dan manfaat sabagai sarana untuk enteng jodoh, enteng rezeki dan memperlancar segala urusan, tentunya semua itu bagi orang yang percaya.
Kolam pemandian Bodjongsari pertama kali direhabilitasi pada tahun 1956, hal ini disebabkan karena pada tahun 1948 kolam ini dihancurkan oleh tentara Belanda pada masa setelah kemerdekaan Indonesia. Kolam ini akhirnya berhasil dimiliki oleh seorang keturunan Tionghoa bernama Kwi Sing dari Purbalingga (Yayasan Bina Kasih). Selama berada ditangan Kwi Sing kolam pemandian Bodjongsari banyak mengalami perubahan, diantaranya konstruksi bangunan kolam yang semula dibuat dari batu kali diganti dengan konstruksi beton, sehingga terlihat lebih rapi. Di sekitar kolam pemandian Bodjongsari juga dibuat taman-taman yang indah, sehingga kolam terlihat indah dan asri.
Kolam pemandian Bodjongsari selama dimiliki oleh Kwi Sing ternyata banyak yang berkunjung untuk berenang dan refresing, sehingga Kwi Sing membuka kolam pemandian Bodjongsari untuk umum dan mulai dikelola untuk bisnis keluarga Kwi Sing. Setelah berpuluh-puluh tahun kolam pemandian bodjongsari kurang berkembang karena mendapat saingan dari kolam renang Tirto Asri Walik, yang letaknya tidak jauh dari lokasi kolam pemandian Bodjongsari tepatnya 1 km disebelah barat desa Bodjongsari.
Pada bulan Juni 2004 merupakan awal perkembangan kolam pemandian Bodjongsari, kolam pemandian ini diambil alih kepemilikannya olah PEMDA Purbalingga untuk direhabilitasi dan dikembangkan menjadi salah satu aset objek wisata air terbesar di Jawa Tengah dengan luas 4,8 hektar. Pihak PEMDA bekerjasama dengan kontraktor Waskita Karya dari Semarang. Dengan berbagai macam penambahan lahan, fasilitas dan jumlah kolamnya yang bervariasi maka kolam pemandian Bodjongsari berganti nama menjadi Owabong (Obyek Wisata Air Bojongsari). Owabong diresmikan secarasoft opening oleh Bapak Triyono Budi Sasongko sebagai Bupati Purbalingga. Pada tanggal 1 Maret 2005 dan Grand Opening oleh Bapak Mardiyanto selaku Gubernur Jawa Tengah pada tanggal 18 Maret 2005.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar